5 Alasan Kenapa Branding Produk Wajib Dibuat Oleh Pebisnis

branding produk

Contents

Contents

Tahun 2016, Instagram melakukan gugatan kepada sebuah aplikasi asal Inggris bernama Litter Gram. Hal tersebut terjadi lantaran adanya penggunaan kata ‘gram’ di apps tersebut.

Setelah melakukan diskusi yang panjang, akhirnya kedua perusahaan tersebut sepakat untuk berdamai.

Beberapa tahun menjelang, ada lagi kasus yang serupa yaitu Geprek Bensu. Produk makanan milik Ruben Onsu tersebut diklaim ‘mengambil’ hak merek dagang dari bisnis yang sama, I am Geprek Bensu.

Kasus ini berakhir di sidang pengadilan karena tidak keduanya mengklaim secara bersamaan.

Dari dua hal tersebut, ada kesamaan yang perlu dipelajari yaitu Branding Produk.

Branding Produk

Branding produk adalah proses membangun identitas unik untuk produk Anda dengan cara menciptakan dan mengkomunikasikan nilai tambah produk yang membuatnya berbeda dari produk sejenis lainnya.

Tujuan dari branding produk adalah untuk menciptakan kesan yang kuat pada konsumen dan membuat merek menjadi mudah diingat, diakui dan dipercaya oleh pelanggan. Branding produk melibatkan desain logo, packaging, pesan pemasaran, komunikasi merek, dan pengalaman pelanggan.

Dengan mengembangkan merek yang kuat dan konsisten, bisnis dapat membangun kesetiaan pelanggan, meningkatkan kesadaran merek, dan membedakan produk mereka dari pesaing. Hal ini juga dapat membantu bisnis menarik minat investor, meningkatkan nilai merek, dan meningkatkan pangsa pasar.

Di Indonesia sendiri, ada HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang berperan sebagai mediator bagi setiap pebisnis yang ingin mulai membranding produk mereka agar tidak ‘dicuri’ oleh kompetitor.

“yang perlu diingat adalah, bukan seberapa lama Anda memulai bisnis dengan brand tersebut, tetapi seberapa cepat Anda mendaftar branding produk ke pihak HAKI. Semakin cepat terdaftar, maka masalah ‘pencurian’ tidak bakal dialami”

Lebih dari itu, ada 5 alasan kenapa seorang pebisnis wajib melakukan branding produk pada saat memulai bisnisnya:

1. Diferensiasi Produk

Sebuah produk harus menggunakan branding adalah untuk membedakan apa yang mereka jual kepada pelanggan.

Maksudnya? Ketika Anda menjual baju, sudah pasti akan memiliki material yang sama seperti cotton, pique, canvas dan lainnya.

Namun, apa yang membedakan produk-produk tersebut? Tentu saja karena branding merk dan logo.

Salah satu lini bisnis dari Louis Vuitton adalah sepatu. Tapi, tahukah kamu kalo kisaran harga yang mereka pasarkan adalah di atas jutaan rupiah? atau bahkan puluhan juta rupiah?

Ada banyak produk ‘imitasi’ dari sepatu LV yang memiliki material hampir serupa namun harga yang ditawarkan jauh di bawah pasaran.

Itu kenapa? karena branding produk menentukan target pasarnya sendiri.

2. Nilai Merk

Apakah kamu tau jika ada perusahaan sepatu asal Solo yang menawarkan harga di bawah 100 ribu? ya bener banget, Aero Footwear.

Mereka menargetkan sepatu yang bisa digunakan oleh semua kalangan. Oleh karena itu, setiap launching produk terbaru, mereka mampu menjual secara habis dalam hitungan beberapa detik saja!

Mereka mampu menjual ribuan pcs tanpa harus membuang banyak waktu.

Itu kenapa? karena nilai merk dari produk yang dijual sudah sangat melekat.

Karena branding produk tersebut, kemungkinan valuasi dari perusahaan tersebut sudah mencapai lebih dari ratusan miliar rupiah.

3. Ekspansi Bisnis

Selanjutnya, sebuah produk yang memiliki brand image besar bisa sangat mudah mendapatkan target pasar baru. Bahkan, bisa mencapai mancanegara.

Contohnya adalah BHS, Behaestex.

Perusahaan tekstil asal Surabaya tersebut sudah melakukan ekspansi bisnis. Tidak hanya ke daerah Asia melainkan juga ke Afrika. Hal itu bisa terjadi karena mereka memiliki basis pelanggan yang sudah mendunia.

Dengan branding produk mereka, komunitas-komunitas sudah menyebar sehingga mereka bisa dengan mudah memperluas pasar penjualan hingga ke benua yang berbeda.

4. Membangun Loyalitas Pelanggan

Macbook, Iphone, Apple Watch hingga Airpod. Siapa yang tidak mengenal produk-produk dari Apple?

Perusahaan dengan logo buah apel tersebut mampu mendominasi lantaran loyalitas dari pelanggan mereka. Seberapa mahal produk yang mereka tawarkan, konsumen tetap berbondong-bondong untuk membeli.

Brand Loyalty yang mereka miliki mampu ‘menghipnotis’ semua pelanggan agar tidak pindah ke lain hati.

Coba Anda pikirkan, apakah Apple se-intens produk serupa dalam menggunakan BA ataupun iklan di Indonesia?

Tentu saja tidak, karena basis frontliner mereka sudah cukup banyak di Indonesia.

5. Melindungi Bisnis

Alasan terakhir tentu saja untuk melindungi bisnis.

Dengan memiliki branding produk serta telah didaftarkan ke HAKI, Anda bisa melindungi bisnis dari ‘pencurian’ identitas yang dilakukan oleh kompetitor.

Hal ini tentu saja dapat dilakukan karena Anda sudah memiliki hak atas produk tersebut.

Sebab yang mahal dari sebuah bisnis bukanlah produk, melainkan branding.

Kenapa? karena branding memiliki nilai sentimentil yang harganya sudah tidak ditentukan lagi oleh seberapa banyak produk telah terjual.

Apa yang menjadi tolak ukur nilai sebuah branding?

Tolak ukurnya adalah seberapa berani Anda menghabiskan uang untuk membesarkan bisnis tersebut.

 

 

Share This Article

Subscribe Newsletter